Friendship From Indonesia - Vietnam (2)

1

DAY 2


Vietnam Friendship Village digagas pada tahun 1988 oleh George Mizo, seorang veteran Amerika dalam Perang Vietnam yang peduli untuk membantu warga Vietnam yang merupakan korban perang Vietnam. Desa ini pada awalnya dianggap sebagai tempat tinggal bagi anak yatim dan orang tua yang menderita dampak Agent Oranye. Kerjasama antara pemerintah Vietnam, Amerika, dan Jerman untuk menyediakan lahan dan dana yang diperlukan untuk membangun gedung medis dan beberapa tempat tinggal. Fokus desa telah diperluas, dan sekarang dilengkapi dengan berbagai perawatan kesehatan alternatif, makanan yang ditanam di kebun, dan pendidikan dalam perdagangan dan kerajinan. Pada tahun-tahun berikutnya banyak orang dari berbagai negara membantu, dan terbentuk sebuah komite internasional dengan perwakilan dari Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, dan Vietnam bekerja untuk membiayai dan mengelola Vietnam Friendship Village.
Welcomed by Mr. Dinh Van Tuyen
Partisipan disambut langsung oleh direktur Vietnam Friendship Vilage, Mr. Dinh Van Tuyen. He is nice and warm person. Setelah sambutan dari masing-masing pihak, pihak VFV dan FFI, kita berfoto bersama dan langsung menuju kelas-kelas. 

Ahkirnya dari serangkaian acara, kami memasuki acara inti dari program ini sendiri. Sesampainya, aku terharu waktu liat mereka di kelas-kelas. Mau nangis rasanya, tapi malu karena gak ada yang nangis. Actually they were cheerful kids huhu:')

Siapa yang tahu perang yang sudah berpuluh tahun yang lalu masih berdampak pada mereka yang sekarang.. Mereka lahir bagai selembar kertas putih yang bersih dan suci, harus menanggung dampak agent orange sepanjang hidupnya. Setidaknya, dengan memberi mereka kasih sayang bisa melukiskan senyum di wajah mereka, karena setiap orang berhak bahagia..



Aku awalnya kelompok outdoor, tapi karena kondisional, kelompok outdoor dibagi untuk masuk ke kelas-kelas. Walaupun tanpa persiapan, aku tetap enjoy bisa masuk ke salah satu kelas mereka. Kegiatan kelas yang aku masukin ini, masak-masak di pagi hari, dan setelah itu kelas skill seperti mewarnai dan menggambar. Anak-anak yang ada di kelas aku, memiliki kekurangan secara psikis jadi mereka masih bisa beraktivitas fisik dengan baik. Awal aku masuk, guide aku dan teman-teman lainnya langsung di pelukin satu-satu, ahaha. 



Nah, dibawah ini kelas yang aku masukin. Fasilitasnya cukup memadai dari dapur, meja murid, meja guru, dan tempat untuk sikat gigi.



Disini aku, Vika, sama mbak Dhya bawa oleh-oleh dari Indonesia. Aku sama Vika bawa gantungan kunci, mbak Dhya bawa gelang. Walaupun tidak seberapa, anak-anak sama gurunya senang banget kita kasih. Bahkan, salah satu gurunya langsung pamer kalau dia gantung di kunci motornya ahaha. 



Nah, pagi ini mereka masak yang mereka sebut corncake atau kalau orang Indonesia bilang bakwan kali, ya? Waktu aku ngobrol sama gurunya, mereka ternyata memakai dua jenis minyak, dan salah satunya minyak babi hohoho. Jadinya, disini kita cuma nyuapin anak-anak aja. Kita juga mewarnai bareng, dan ngobrol-ngobrol sama gurunya. Ada satu guru yang fasih berbahasa inggris, ada juga yang bisa tapi susah di pahami, dan ada yang sama sekali gak bisa. Salah satu gurunya bahkan ada yang masih mahasiswa, jadi disini mereka menjadi volunteer untuk mengurusi anak-anak. 


She is so fluffy and love to hug everybody!
Thuong, 14 years old.
Masterpiece Binh x Rini
Hambatan selama dikelas menurut aku sih bahasa, dan selebihnya ke perjuangan. Perjuangan nyari perhatian mereka dan apa yang mereka mau, haha. Jadi, salah satu anak yang namanya Thuong, waktu Mbak Dhya kasih gantungan kunci dia malah minta cincin kayak yang di pake Mbak Dhya wkwk. Jadinya, awalnya aku sama Mbak Dhya buatin cincin dari gelang, tapi dia gak mau. Ahkirnya, gak tau deh Mbak Dhya gimana, dari gantungan kuncinya bisa dijadiin cincin buat Thuong wkwk. Terus, mereka juga ada yang unjuk kebolehan. Aku notice kalau dia suka nyanyi kan, waktu aku suruh gurunya tanya kedia kalau dia penyanyi atau bukan, dia ketawa terus aku suruh nyanyi deeh. Walaupun malu-malu awalnya, tapi dia sing like two or three songs in the end, walaupun pake Bahasa Vietnam yang aku ga ngerti, wkwk.
 
 
Peace!
Setelah hampir jam makan siang, kita udah disuruh ngumpul lagi dan pamitan sama mereka. Ini yang disayangkan dari program ini dimana waktu kita sama anak-anak benar-benar terbatas. But, i pray for them from inside my heart, so they can live their life with happiness:)

Q - Mbak Dhya - Vika - Ade - Bang Denny - Yogie with kids and teachers:)
Setelah makan siang kita kembali lagi ke VFV, tapi, sekarang kita bakalan ketemu sama veteran Perang Vietnam. 


Oh iya, kita sempat mampir ke Trien Van Mao juga, tempat produksi kain sutra, hihi. 


Perang Vietnam atau yang bisa disebut juga Perang Indochina Kedua terjadi antara 1957 dan 1975 silam. Luka bakar pada mereka menjadi saksi perjuangan mereka untuk melindungi negara. Selain itu, tiga gerasi mereka pun terkena dampaknya..



Pada kesempatan kali ini juga dibuka sesi sharing dan diskusi. Pihak veterans di wakilkan Mr. Thai Lung (i dont know exactly the spelling) dan di translate oleh guide kita, Ang Rado. Lagi, sedikit pemarannya sebagai berikut:

1. How about their feeling about american, where american believed that they won the war, but in fact vietnamese won the war?

Mr. Thai said, Vietnam tidak berkelahi dengan negara manapun, tetapi, Amerika datang membawa kapal perang, pesawat tempur, dan bom mereka, jadi mereka harus melawan balik untuk melindungi negara. Mungkin statementnya kurang menjawab, tapi yang aku tangkap, mereka tidak kemudian memusingkan atau membenci orang-orang Amerika, karena pada dasarnya mereka tidak berniat untuk memulai perang. Namun, Amerika datang dan mereka harus bertempur untuk melindungi negara.

2. Is there any post-war traumatic after the war?

So yes veterans affected by the agent orange, when they came back many of them affected by agent orange. So, yes they are. Ini yang guide aku bilang setelah di translate dari Mr. Thai. Menurut aku sih paling begini, iya, mereka trauma, traumanya karena agent orange itu sendiri.

3. Is it true chemical weapon will effect their son and grandson much worse, or depends how much they got affected?

Mr. Thai said, kalau dia bukan dokter jadi kurang tau, tapi menurut pengalamannya, anaknya have strong effect. Tapi generasi ketiga effectnya not as worse as like the second generation.

Selain ada yang bertanya ada juga partisipan yang menyampaikan apresiasinya kepada veteran. 

"I want to say, i'm very proud met all of national heroes, who fight for their country Vietnam. So i take their spirit for my life"  intinya begitu yang Bang Fathur bilang, kemudian berpelukan deh sama Mr. Thai hahaha.

Ahkirnya, Mr. Thai bilang kepada kita bahwa selagi muda, selagi punya kesempatan untuk belajar, mereka berharap bersama-sama kalian (participants) bisa membuat Indonesia menjadi negara yang hebat dan kuat. Kemudian, dia juga mengatakan Indonesia negara yang indah dan damai.

That's all. My afternoon was full of spirit.

Buat yang mau kepoin kegiatan IFS lainnya bisa cek di instragram @intlfriendshipsociety atau ke offical website https://ifs.or.id/

The Story of Dioxin Victims

During the America Vietnam war from 1961 - 1971, estimates 400,000 people were killed or maimed and 500,000 children born with defect as a result of agent orange toxic. They all have problem with sensory functions, such as some of them are dumb, deaf, some could hardly move, so on. Never surrender their destinies, they have been working in order to be useful for society. With many things shown, their own patience, effort, and diligince, hopefulluy they would be highly appreciated and supported.


The journey met the ends..


Setelah balik dari VFV, sesampainya di hotel, kita makan malam, evaluasi, dan closing. 

Program ini memang program baru. Malam closing, participants, Mbak Nurul, Mbak Penti sudah melakukan evaluasi, banyak masukan ada juga apresiasi. Kedepannya semoga program-program IFS bisa lebih baik dan bisa terus mengedukasi banyak orang, hoho. 

Learn new things, explore places, met great person and new friends..
Overall, i cherish with i've been through with this program.

Then, let me introduce you with my guides during this program.

He is Ang Rado, i got fooled with his baby face, he is father of two childs! ahaha.
She is Cik helena, who guided me until the last day i stayed in Hanoi, hihi.

Last but not least, this is us, FFI Vietnam Hanoi 2017!
Cheers!

1 komentar:

  1. Situs Judi Slot Online Terpercaya dan Casino - JTGHub
    Daftar judi slot online 창원 출장마사지 terpercaya No.1, agen 제주 출장안마 judi bola online dan slot88 adalah judi online resmi di Indonesia.Provider 김제 출장샵 Slot Terbaik: Pragmatic Play, Slot88, Joker123, Metode Deposit: Transfer Bank 전주 출장마사지 dan E-MoneySlot Gacor Terbaik: Wild West 문경 출장샵 Slot, Sweet Bon

    BalasHapus