Halo semuanya kembali menulis lagi setelah sekian lamanya. Rasanya canggung banget wkwkwk. Kenapa nulis lagi? Karena menurutku blog adalah tempat yang tepat untuk mengabadikan moment-moment yang menurutku shareable. EA, nanya sendiri jawab sendiri.
Di tulisanku kali ini, aku mau cerita tentang pengalaman dimana aku ahkirnya berkesempatan untuk keluar negeri. My very first internasional flight. Wkwkwk. Alhamdulillah banget rasanya. Salah satu life goals aku itu buat keliling dunia. Thailand adalah negara pertama yang aku kunjungi. Negara dengan budayanya yang kental dan negara dengan penduduk 95% Buddha 4% Muslim 1% Kristen/Katolik/lainnya. Sawadee kha/khap.
Kenapa bisa sampai di Thailand? Jadi..
![]() |
Dari 14 participants, 3 orang mengundurkan diri.. |
Oh iya sebelumnya buat yang gak tau gotravindo itu apa, itu adalah sebuah perusahaan yang bernaung di bidang educational program of Indonesia. Perusahaan yang walaupun baru terbentuk tahun 2015 ini, namun sekarang ini sudah banyak program-program menarik yang ditawarkan. Contohnya, program yang aku jalani dari 16-19 Agustus 2016 kemarin. Program aku sendiri ini adalah Indonesia Thailand Youth Collaborative Exchange Program. Untuk lebih tau lengkapnya bisa kunjungi websitenya disini
Jadi, hari pertama aku berangkat dari JOG ke CGK. Karena dari JOG ke CGK waktu kedatangannya deket sama penerbangan selanjutnya, jadi aku gak bisa bawa koper gitu, harus dimasukin ke kabin. Padahal udah nyiapin gembok lutju gitu buat dikoper wkwk. Sampai di CGK 08:45 lanjut dari CGK ke DMK naik pesawat Thai Lion Air jam 10:10. Pertama kali ahkirnya ketemu sama peserta lainnya setelah selama ini cuma sokap di dunia maya wkwk dan juga PIC selama Program, Mbak Dini. Karena waktu yang mepet gitu aku gak bisa foto boarding pass sama paspor sebelum berangkat, ala-ala gitu kan wkwk.
Nah, terus kita langsung check-in yang itu lama banget kita selesai check-in jam 09:30 terus ke imigrasi masih ngantri lagi, habis dari imigrasi kita semua lari-larian deh sampai shuttle bus, kita ber-12 jadi penumpang terahkir deh yang naik shuttle bus, wkwkwk. Kalau diingat lagi tuh capek gitu belum apa-apa udah ada cobaan haha. Selama di pesawat euphoria Thailandnya udah kerasa gitu, soalnya semua announcement, bacaan dan semua-muanya lah udah pake bahasa Thai sama English gitu wkwk. Di dalam pesawat gitu kita para turis bakalan di kasih kertas buat diisi dan ditunjukin di imigrasi nanti. Isinya yang kurang lebih data pribadi, no paspor sama alamat selama di Bangkok. Jadi, baiknya persiapin pena jangan kayak aku yang jadinya pinjem sama pramugarinya hehehe.
Touchdown safely @ Don Mueang Intl Airport |
Makan malam pertama di Bangkok. |
Hari berikutnya schedulenya lumayan padat, pagi-pagi udah sarapan terus dijemput sama Phi Lutfee buat ke KBRI Bangkok, karena program ITYCEP ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, kita-kita ikut upacara di KBRI deh, seneng banget! Secara aku dulu pengen banget jadi Duta Besar Indonesia dan kemarin berkesempatan melaksanakan upacara bendera di KBRI yang inspektur upacaranya Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Bapak Ahmad Rusdi, buat aku pribadi itu sebuah kebanggaan banget, sempat foto bareng pula! Semoga ketularan suksesnya ya Pak! Nah, Bangkok sendiri menurut Phi Lutfee punya jam-jam macetnya gitu keseringan pagi sama sore. Jarak dari hotel ke KBRI yang seharusnya cuma memakan waktu 30 menit, tapi kita sampai disana 1,5 jam kemudian. Gila, Bangkok sho crowded brogh.
Bersama Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, H.E. Mr. Ahmad Rusdi |
Wat Arun in progress |
"Loh sudah sampai, tau gitu tadi berenang aja"- Amir, satu-satunya participant cowok di ITYCEP 2016 wkwk.
left to right: Mba Devia - Amir - Q - Mba Sabrina |
Our tour guide yang Indonesia banget! wkwk. @Wat Arun |
"Mpok, ini berapa mpok?"
"200Bath satu beli tiga 500Bath" *logatnya lucu gitu
Yampun, aku ketawa aja dah disitu hahaha.
Sebelumnya, Bangkok itu panas banget menurut aku, sedia topi atau sunblock deh, apalagi kalau mau ketempat wisata yang terbuka kayak kuil atau sungai gitu. Setelah puas di Wat Arun, kita-kita move ke Chulalongkorn University!
Jadi, kita bakalan ngadain QandA atau sebuah forum gitu sama mahasiswa S3 penerima beasiswa LPDP, namanya Mas Bayu, mahasiswa Chulalongkorn University. CU sendiri bertempat dipusat kota Bangkok dan juga memiliki kawasan yang besar banget, bahkan punya Mall sendiri juga. Nah, meeting point sama Mas Bayu itu di Mallnya CU namanya MBK Center, termasuk Mall yang besar di Bangkok. Setelah diantar Phi Lutfee ketemu sama Mas Bayu, kita diajakin ke CU deh. Disitu bakalan sadar, kalau public transport Bangkok itu bagus banget. Disana masyarakatnya kebanyakan pake public transport sama jalan kaki. Semua properti umumnya dipakai sesuai fungsinya. Gak ada yang namanya nyebrang jalan sembarangan karena ada jembatan khusus penyebrang jalan, trotoar juga isinya pejalan kaki, bukannya sepeda motor yang nyalip-nyalip sampai naik trotoar gitu. Kemudian, dari MBK ke CU kita jalan lumayan jauh buat ke halte bus, di halte bus kita nunggu bus CU, bus yang warna pink, karena emang CU itu lambangnya warna pink, lucu banget deh dan untuk bus CU ini penggunanya tidak dikenakan biaya atau gratis!
Pink stuff! |
ITYCEP 2016 with CU Chorus. |
Chulalongkorn University ini merupakan universitas negeri tertua di Thailand juga universitas nomer satu di Thailand dan masuk 300 besar di dunia loh! Perbedaan dengan Indonesia semua mahasiswa S1 di Thailand itu diharuskan memakai seragam, kemudian di Thailand gak ada yang namanya sistem skripsi semua fakultas manapun menggunakan sistem project, contohnya nih anak komunikasi projectnya itu membuat film. Terus, graduation di Thailand itu setiap Univ jatahnya setahun sekali dan benar-benar dipersiapkan dengan matang sampai ada gladinya, karena waktu graduation itu keluarga kerajaan bakalan turun langsung. Kalau di Indonesia setiap wisudawan bakalan dapat jatah dua orang pendamping buat orangtua di dalam ruangan graduation, nah di Thailand yang benar-benar boleh masuk ruangan cuma wisudawan saja, orang tua ada di ruangan lain yang menyaksikan lewat LCD gitu. Perbedaan lain dari Indonesia dimana kita gak bisa datang ke kampus dengan kepala kosong, karena beberapa hari sebelumnya dosen sudah memberi materi buat mahasiswa/i yang akan di ajarkan dikelas dan untuk bahan diskusi, bukan hanya cara belajar yang satu arah saja.
Kemudian sharing tentang bagaimana negara Thailand. Jadi, Thailand itu menjadi panutan negara berkembang lainnya, karena semua masyarakatnya tercover asuransi. Pemasukan terbesar Thailand itu dari sektor pariwisata. Oh iya, Thailand itu juga terkenal transgendernya kan, Mas Bayu sendiri punya pengalaman dimana dia baru tau temen wanitanya itu TG satu tahun kemudian, karena cantik banget dan dia ke toilet pun ke toilet wanita wkwk. Terus nih, harga rokok di Thailand itu mahal banget dari yang 45 THB sampai yang 165 THB. Kalau dirupiahin dari yang 18.000 IDR sampai 66.000 IDR. Selama 4 hari di Thailand aku pun cuma liat 2 orang perokok. Bagi masyarakat Thailand sendiri rokok itu gak keren, gak ada manfaatnya dan lagi jika merokok di tempat umum bakalan kena denda! Kemudian, Bangkok itu bersih banget, ternyata mereka itu juga sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Truk pengangkut sampah pun datang setiap hari dan dalam bentuk truk yang tertutup jadi gak bakal bikin bau gitu deh. Masyarakat yang buang sampah juga sudah membungkus sedemikian rupa sampahnya mereka jadi gak kececer dan nimbulin bau gitu. Salut deh!
Kemudian ada bahasan yang aku juga baru tau (anaknya gak uptodate), kalau Bahasa Indonesia diwacanakan bakalan jadi bahasa resmi ASEAN. Eits, jangan senang dulu. Disitu malah kita harusnya sadar itu adalah sesuatu yang mengancam dimana mereka bisa melihat kalau Indonesia merupakan pasar besar untuk negara ASEAN lainnya. Bisa dilihat dari hotel aku yang isinya banyak banget orang Indonesia, tempat wisata dan shopping isinya orang Indonesia. Pokoknya, Indonesia lagi.. Indonesia lagi. Bisa dilihat kalau masyarakat Indonesia itu komsumtif bukan produktif. Bahkan, tidak sedikit kursus bahasa Indonesia untuk mahasiswa/i Thailand loh! Jadi, Thailand lebih siap menghadapi MEA dibanding Indonesia sih menurutku aku (termasuk aku ini huft).
Mas Bayu, President of Indonesian Students' Association in Thailand, Doctoral Student of Chulalongkorn University. |
Suasana penurunan Bendera Thailand, Chulalongkorn University. |
Cheers!
Itu bayar ya kak
BalasHapusiya kak ini self funded hehe
HapusKa mau tanya dong kebetulan aku daftar program student exchange juga tahun depan di gotravindo dan sudah terdaftar sebagai candidat,nah candidat itu udah pasti diterima dan berangkat atau masih ada proses seleksi lagi sih buat jadi delegasi?
BalasHapusMakasih
Wah, kurang tau kak. Pengalaman aku kemarin setelah periode seleksi berahkir dan sudah ada tanggal untuk pengumuman hasil seleksinya, dimana hasil seleksi itu sudah pasti berangkat, seperti foto yang paling atas itu pasti berangkat kak. Kalau masih bingung langsung hubungin pihak Gotravindo aja kak hehe :D
HapusAda interviewnya nggak kak?
BalasHapusada kak, waktu program aku kemarin interviewnya bahasa inggris sm bahasa indonesia. Nah, karena aku berdomisili di Jogja jadi langsung ke kantornya, kalau gak di Jogja jgn khawatir karena interviewnya by phone :D
HapusHalo kak, aku termasuk salah satu yg terpilih jd candidate utk ke Korea tapi blm melewati masa pembayaran dll... Aku mau tanya nih kak, kakak keterima itu ada sesi interview gak ya? Satu lagi, maaf jika menyinggung, tetapi apa yg membuat kakak yakin kalau program ini benar2 REAL dikarenakan program ini kan juga termasuk baru nih kak, jadi orang tua ku masih agak takut utk send me to someone's country gitu... Basically, apa yg buat kakak yakin kalau program ini ada gt... Sebelumnya makasih banyak :))
BalasHapus1. Ada kak, interviewnya bahasa inggris sm bahasa indonesia. Nah, karena aku berdomisili di Jogja, interviewnya langsung datang ke kantornya, kalau enggak, interviewnya by phone.
BalasHapus2. Aku tau program ini dari OA kampus aku. Kemudian, Gotravindo sendiri punya official account di media sosial, sama official website yang dimana semua informasinya baik program maupun institusi lengkap ada untuk dicari tau. Punya kantor juga di Jogja which aku datangin langsung. Sudah ada program sebelum program aku. Bahkan, program aku ini sendiri udah ITYCEP season 2. Terahkir, ada TM untuk persiapan keberangkatan partisipan di salah satu hotel di Jogja. Jadi, aku gak sempet kepikiran ttg real atau enggaknya program ini. Lagi, program ini about education that we dont have to worry about.
3. Nah, selain itu yang buat aku yakin sama program ini juga karena aku interest sm traveling. Nah, dengan mengikuti program ini aku bisa go abroad sekaligus belajar. Travelingnya dapat, ilmu juga nambah. Testimoni pribadi aku buat program dari Gotravindo ini sih worth it. Kalau masih belum yakin bisa perbanyak testimoni dari participants lain dari berbagai program yang sudah lalu, aja :D
Sukses terus buat kamu ehehe.
nb: Sorry lama kalau balas comment karena gak ada notif, kalau mau nanya2 sm aku bisa hubungin salah satu medsos aku ya, insyaAllah aku bakalan jawab sebisa aku;)
Makasih :D
Ka kalau mau join gotravindo harus ngelampirin sertifikat toefl ngga? Pas wawancara pake bahasa inggris pertanyaannya seputar apa ya ka? Heheh
BalasHapusEnggak kok, seputar kuliahmu sama alasan kenapa mengikuti program ini :D
HapusAyo Segera Daftarkan Diri Anda di http://bit.ly/2MSOfbm
BalasHapusASIAMASTERGAMING : Agen Judi Online Terpercaya
New member minimal deposit 50rb dapat bonus deposit 50%
Bonus referral seumur hidup 0.25%